Dampak Negatif sampah organik

Sekarang kita bahas sisi / dampak negatif dari sampah organik. Tahukah kamu, walaupun sampah organik termaksud sampah ramah lingkungan, masih ada dampak negatifnya. Mari kita simak.

Image by TNROBOT

Pengertian sampah organik

Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai di alam secara alami oleh mikroorganisme dan biasanya mengandung sisa kehidupan seperti bakteri. Cek lebih lanjut.

Dampak Negatif Sampah Organik

Meskipun sampah organik memiliki dampak positif, ada dampak negatifnya terutama disebabkan karena tidak dikelola dengan baik. Ada beberapa sisi negatif yang mungkin muncul jika pengelolaannya tidak dilakukan secara efisien.

Salah satunya Jika sampah organik tidak dikelola dengan benar, pembusukan bahan organik dapat menghasilkan zat-zat kimia yang dapat mencemari air tanah atau air permukaan. Leachate dari tumpukan sampah organik yang tidak terkontrol dapat mengandung nutrien berlebihan dan polutan lainnya yang dapat mencemari sumber air.

Jika sampah organik terdekomposisi di dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen), dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Gas ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan merugikan lingkungan jika tidak diatasi dengan baik.

Jika sampah organik terdegradasi di tempat pembuangan sampah, dapat menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida. Peningkatan emisi gas metana dapat berkontribusi pada perubahan iklim.

Dalam kondisi tertentu, sampah organik dapat menjadi tempat berkembang biak bagi organisme patogen seperti bakteri dan virus. Hal ini dapat menyebabkan risiko kesehatan bagi manusia dan hewan jika tidak dikelola dengan baik.

Sampah organik yang tidak diurai dengan baik di tempat pembuangan akhir dapat menciptakan masalah seperti pembentukan lumpur, leachate, dan emisi gas yang merugikan di area TPA. Hal ini dapat mengancam kesehatan lingkungan lokal dan masyarakat sekitarnya.

Jika sampah organik tidak didaur ulang atau dimanfaatkan, pembuangan di tempat pembuangan akhir membutuhkan ruang yang signifikan. Penggunaan lahan yang tidak efisien dapat menyebabkan terjadinya kerusakan habitat alami dan penurunan ketersediaan tanah untuk penggunaan yang lebih produktif.

Tumpukan besar sampah organik dapat meningkatkan risiko kebakaran, terutama jika ada bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kertas, kardus, atau kayu di dalamnya. Kebakaran sampah dapat menghasilkan asap dan polutan udara lainnya. Sehingga akan sangat membahayakan kesehatan makhluk hidup.

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan praktik pengelolaan sampah organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meminimalkan dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Kesimpulan

Sampah Organik walaupun ramah lingkungan dan ada sisi positif. Jika tidak dikelola dengan baik, maka akan sangat merugikan.